THE STORY
A World called Ivalice,,,,
An Age when magic was commonplace
An Airship plied the skies
Ya, penggalan diatas cukup untuk menggambarkan setting FF XII. Mengambil
setting dunia yang sama dengan Vagrant Story dan FF Tactics, namun beda
waktu tentunya. Cerita dimulai ketika penduduk kota Rabanastre, ibukota
Dalmasca sedang merayakan hari bahagia pernikahan Putri Ashe dari
Dalmasca dan Pangeran Rasler dari Nabradia. Tak lama kemudian, Archadia
menyerang Nabradia yang mengakibatkan Pangeran Rasler meninggal.
Dalmasca pun ikut tunduk dibawah kaki Archadia, dan Raja Dalmasca,
Raminas, tewas ditangan salah satu prajurit terpercayanya, Basch…dan
putri Ashe pun dikabarkan meninggal karena tekanan yang berlebihan…
Dua tahun kemudian, seorang pemuda dari Rabanastre, Vaan, menyusup masuk
kedalam istana Rabanastre ketika salah satu pejabat tinggi Archadia,
Vayne Solidor, ditunjuk untuk memimpin Dalmasca. Tujuan Vaan menyusup
tentunya ingin mencuri salah satu harta yang ada untuk dibagikan pada
penduduk Rabanastre (tipikal Robin Hood). Vaan menyimpan dendam kepada
Archadia karena telah membunuh satu-satunya kakak yang dia punyai, Reks.
Tanpa sengaja Vaan bertemu dengan Balthier dan Fran yang juga ternyata
mengincar barang curian Vaan.
Di saat yang sama pula, sekelompok pemberontak dipimpin oleh seorang
wanita bernama Amalia menyerang istana Rabanastre. Tanpa disengaja Vaan
ikut terseret kedalam pertempuran Archadia-pemberontak ini.Nantinya
(seperti biasa) Vaan dkk akan bepetualang keseluruh Ivalice untuk
menghalangi rencana jahat Archadia…
Karakter Pemain
Vaan
"One of these days I’ll fly an airship of my own. I’ll be a sky pirate, free to go where I will."
Profile
Vaan adalah protagonis utama di Final Fantasy XII. Berbeda dengan
karakter utama di seri FF sebelumnya, dia sendiri tidak menjadi fokus
jalan cerita. Vaan tidak tampil heroik layaknya Squall atau Cloud, dia
bahkan tidak terlihat seperti leading character bagi party-nya. Meski
demikian, sepanjang jalan FFXII menggunakan sudut pandangnya sebagai
patokan penceritaan.
Latar belakang
Kehidupan Vaan bisa dibilang tragis. Orang tua Vaan meninggal karena
sampar 5 tahun sebelum cerita FFXII dimulai. Ia sempat dirawat oleh
Reks, kakaknya, dan Penelo beserta keluarganya. Tapi tak lama kemudian
dia harus kehilangan kakaknya juga. Reks meninggal setelah terluka parah
akibat pertempuran di Nalbina Fortress. Ia dikhianati oleh pimpinan
pasukannya Captain Basch fon Ronsenburg yang sebenarnya adalah Judge
Gabranth yang tengah menyamar. Vaan menemani Reks hingga saat
kematiannya, karena kesalahpahaman ini ia kemudian menyimpan dendam
terhadap Basch dan Archadian Empire.
Personality
Terlepas dari semua kebenciannya terhadap Archadian Empire, Vaan
merupakan sosok yang ceria, easy going, dan energik. Sikap Vaan hampir
bisa disamakan dengan Tidus. Seringkali berbicara tanpa berpikir
panjang. Itulah yang terjadi saat ia mengetahui tentang panjangnya umur
ras Viera. Vaan terkejut mengetahuinya dan langsung saja menanyakan umur
Fran. Menanyakan umur seorang wanita biasanya dianggap tidak sopan,
tapi itulah yang Vaan lakukan.
Setelah Ashe bergabung dengan party, peran Vaan hanya sekedar memberikan
komentar, saran, pendapat dan semacamnya. Meski demikian, Vaan
menyimpan cita-cita yang besar. Sepanjang permainan, ia berulang kali
menyinggung soal impiannya menjadi sky pirate dan mengemudikan
airshipnya sendiri. Dan ia beruntung bertemu dengan Balhtier, seniornya
dalam sky pirating. Mereka sampai terlihat seperti guru dan murid.
Vaan memiliki ability yang mengarah kepada thief. Sejak awal permainan
sudah diceritakan bagaimana Vaan menjalani hari-harinya sebagai
pencopet. Awalnya Vaan tidak unggul dalam pertempuran fisik, ia malah
terlihat agak lemah . Tapi seraya waktu berlalu, Vaan menjadi anggota
tim yang sangat berharga karena statusnya bisa berkembang pesat.
Meskipun thief, Vaan sangat berjiwa besar. Ia menahan keinginannya untuk
membalas dendam terhadap Gabranth, pembunuh kakaknya, menyadari kalau
hal itu tidak akan membawa Reks kembali.
Spin off
Setahun setelah event FFXII, yaitu di Final Fantasy XII :Revenant Wing,
impian Vaan semakin mendekati kenyataan. Di awal permainan ia sudah
mengemudikan airshipnya sendiri dan mencari harta karun bersama
Balthier. Tapi sialnya, airship miliknya rusak saat meninggalkan
Glabados Ruins. Untungnya bagi Vaan, tak lama kemudian ia menemukan
sebuah airship misterius yang membawanya ke "sky continent of Lemurés".
Karena airship ini berurusan dengan Vaan, wajar jika Vaan langsung
mengklaim kapal ini sebagai miliknya hingga ditemukan pemilik aslinya.
Sifat khas Vaan.
Selain di Revenat Wings, Vaan tampil kembali di FF Tactic A2: Grimoire
of the Rift. Kali ini Vaan sudah tampil beda. Dia sudah mengenakan
kemeja di balik rompinya. Selain itu, sepertinya dia sudah sukses
sebagai sky pirate dengan Penelo sebagai partnernya. Dia bahkan sudah
punya peniru, sky pirate lain yang ngaku-ngaku sebagai dirinya. Meski
impiannya sudah jadi kenyataan, sifat ceria dan asal-asalannya tetap
tidak berubah.
Ashe
"A Princess who had lost everything"
Latar Belakang
Tidak banyak yang bisa digali mengenai pembuatan karakter Ashe. Pertama
desainernya adalah Akihiko Yoshida, yang sering bekerja sama juga dengan
Yasumi Matsuno menjadi desainer karakter utama pada game Final Fantasy
Tactics dan Vagrant Story. Kedua, model Ashe meniru struktur tubuh
wanita Perancis namun tentunya dimasukkan unsur Asia pada wajahnya.
Debut
Salah satu heroine FF yang mempunyai gelar “janda termuda dan
satu-satunya” pada serial FF. Ashe adalah gadis ke-2 yang mempunyai
event pernikahan setelah Yuna dengan Seymour di FF X. Dua event
pernikahan tersebut tentunya mempunyai alasan yang berbeda, dalam FF X
Yuna terpaksa menikah dengan Seymour untuk menyelamatkan Sphira,
sedangkan Ashe yang menikah dengan pangeran Rasler karena mereka berdua
saling mencintai, walapun tak banyak juga yang menganggap pernikahan
tersebut hanyalah agenda politik bagi kedua belah pihak kerajaan
Dalmasca dan Nabradia.
Putri Ashe adalah anak satu-satunya dari raja Raminas. Sebelum kerajaan
Archadia menginvasi kerajaan Dalmasca, Ashe sempat melakukan ceremony
pernikahan dengan pangeran Rasler Heios Nabradia (event pada awal game).
Sayangnya ketika Archadia datang menyerang kerajaan Nabradia, Rasler
harus kehilangan nyawanya ketika melindungi negrinya tersebut.
Diberitakan tak lama setelah kematian ayah dan suaminya, Putri Ashe
melakukan bunuh diri karena tidak bisa menahan sedih…
Kenyataannya, Putri Ashe sengaja membuat berita palsu tersebut agar bisa
melakukan gerakan bawah tanah dengan para pemberontak untuk merebut
kembali negrinya dan membalas dendam kepada Archadia. Ashe pertama kali
bergabung pada event Vaan sedang menyusup masuk ke istana Dalmasca dan
melarikan diri dengan Balthier dan Fran lewat saluran bawah air sewaktu
para pemberontak menyerang. Ashe pun tidak memberikan nama aslinya
melainkan nama samaran, yaitu Amalia sebagai pemimpin para pemberontak.
Sejalan dengan bergulirnya cerita, nantinya Ashe akan bergabung dengan
kelompok Vaan. Ashe berniat menemukan kekuatan yang mampu menumbangkan
Archadia, yaitu Nethicite yang tersimpan jauh di dalam makam para
Dynast-King dan dijaga oleh ras Occuria. Sayangnya, karena pengerjaan FF
12 yang kurang sempurna, Ashe tidak memiliki hubungan istimewa satupun
dengan para karakter hero laki-laki (kecuali Rasler tentunya), sehingga
tidak banyak event yang fenomenal yang diingat oleh para gamer seperti
FF-FF terdahulu (misal adegan dansa Squall dengan Rinoa atau adegan
kissing didalam air antara Yuna dengan Tidus).
Merchendaise
Walaupun belum seheboh karakter gadis FF lainnya, Ashe tetap dibuatkan
merchandisenya oleh SE. Dan tetap diburu oleh para kolektor figure-figur
FF.
Penelo
“I thought that this money was the
people of Dalmasca’s property. The Imperials stole it from us, so it’s
only fair that we take it back. It’s our duty as Dalmascans”
Penelo (atau Panelo untuk versi Jepangnya) merupakan salah satu karakter
pendukung dalam FFXII. 5 tahun sebelum kejadian di FFXII, Penelo dan
keluarganya hidup bahagia di Rabanastre sampai akhirnya keluarganya
terbunuh saat perang antara Dalmasca dan Archadia bergejolak. Dan
akhirnya ia dirawat oleh teman orangtuanya dari ras Bangaa, Migelo.
Ia dan Vaan adalah teman dekat. Pertemuan mereka berawal dari
terbunuhnya kedua orangtua Vaan dan Reks yang menyebabkan mereka
diadopsi oleh kedua orangtua Penelo. Ia sendiri cukup takut dengan
keinginan Vaan untuk menjadi seorang Sky Pirate, karena ia takut akan
terjadi apa-apa terhadap Vaan yang sudah dia anggap sebagai saudara
sendiri.
Peran Penelo dalam game sendiri tidaklah banyak, ia hanya muncul di awal
game untuk menasehati Vaan saat Vaan mencopet dari seorang prajurit.
Walau demikian, ialah orang pertama yang bertemu dengan Balthier, sang
Sky Pirate. Dan karena pihak-pihak yang tidak senang dengan Balthier
mengira Penelo ada hubungan dengannya. Maka mereka menculik Penelo,
berharap agar Balthier mau menolongnya.
Setelah Balthier dating dan membebaskannya, iapun melarikan diri sendiri
dan ditangkap oleh pasukan Archadia. Disini, ia bertemu dengan Larsa
Ferrinas Solidor yang ternyata adalah adik dari Vayne Carudas Solidor.
Karena rasa percaya dengan Larsa, maka Larsa pun memberikannya Nethicite
yang berguna saat melindungi Vaan dan timnya saat diserang oleh Judge
Ghis di Leviathan.
Sejak saat itu, Penelo bergabung dengan Vaan dan saling bertukar
informasi tentang dunia Ivalice yang mereka ketahui, hingga akhirnya di
akhir perjalanan mereka mengalahkan Vayne dan bergabung dengan Vaan
sebagai Sky Pirate dan mendukungnya terus.
Saat Revenant Wings yang bersetting satu tahun sesudahnya, ia masih
menjadi seorang Sky Pirate bersama Vaan. Namun sejak hancurnya Glabados
Ruins yang menyebabkan kapal mereka hilang. Mereka mulai menjalani
hari-hari sebagai orang biasa di Dalmasca. Tentu saja, Penelo merasa
lega karena ia tak lagi harus mencemaskan Vaan yang selalu membuat
tindakan mengagetkan.
Tidak semulus itu, keinginan Vaan untuk menjadi Sky Pirate masih
dipendam olehnya hingga Vaan melakukan tindakan nekat mencuri kapal
milik salah seorang prajurit dan memulai petualangannya kembali. Di
Lemures, mereka bertemu degan prajurit yang terluka bernama Velis dan
Llyud, Penelo merawat luka-luka mereka dan menjadi sahabat.
Suatu ketika, Penelo menyadari bahwa sebanarnya Velis sudah mati, dan
dengan kekuatannya, ia menunjukkan wujud aslinya sebagai Judge of Wings
dan berniat menghabisi seluruh teman-temannya. Namun Penelo justru malah
menahan yang lain dan tidak berniat untuk melukai temannya sendiri.
Penelo sendiri merupakan karakter pendukung yang sangat memperhatikan
teman-temannya, dan tentu saja sikap itulah yang membuat ia juga
disenangi oleh yang lain. Walau dia memiliki kemampuan memasak yang
‘buruk’, ia juga tipe orang yang mau berusaha dan meningkatkannya,
dilihat dari kenekatan dia untuk mengadakan makan malam bersama di
Galbana.
Sedikit tambahan, pada waktu art FFXII pertama kali keluar,
diperlihatkan Ashe yang sedang berdiri dan Vaan yang sedang duduk. Namun
beberapa bulan kemudian, muncullan gambar Penelo yang sedang duduk dan
cocok dipasangkan dengan Vaan dibandingkan Vaan dengan Ashe. Penelo juga
muncul dalam FFTA2 dan Itadaki Street Portable.
Balthier
"I'm the leading man"
Latar belakang
Dalam pembuatan karakter Balthier di tonjolkan lebih memiliki sikap
pemimpin, bahkan ada yang lebih suka Balthier sebagai karakter utama
didalam final fantasy XII ketimbang Vaan. Meskipun demikian dia didesain
oleh Akihiko Yoshida untuk menjadi karakter yang paling menarik dalam
game tersebut. Dia merupakan karakter yang paling tinggi diantara ke
enam karakter utama. Akihiko Yoshida menyatakan bahwa desain pakaian
khusus terinspirasi dari pakaian dari periode waktu yang berbeda dalam
sejarah. Sepatu yang dikenakan sendiri oleh Balthier mirip dengan sepatu
tentara romawi kuno. Didalam konferensi pers wawancara, Akihiko
ditanyai bahwa apakah ia terinspirasi dari karya Tetsuya Nomura yang
merupakan desainer populer untuk seri final fantasy lainnya. Ia tidak
menyangkal bahwa ia memang terinspirasi dari karyanya Tetsuya Nomura.
Mungkin salah satunya adalah ikat pinggang Balthier yang terletak
bersilangan yang hampir menyerupai ikat pinggang Squall Leonheart yang
terdapat di FFVIII. Itu tidak berarti Akihiko hanyalah seorang ”Peniru”.
Karakter lain yang dirancang oleh Nomura, Seymore Guado dari Final
Fantasy X (2001) memiliki gaya rambut yang aneh mirip dengan Ashley
Riot, dirancang oleh Akihiko, dari Vagrant Story (2000), game lain yang
dibuat Square-Enix. Meskipun ada kemungkinan bahwa kedua desainer
mempengaruhi satu sama lain, desain mereka berdua jelas berbeda satu
sama lain.
Debut
Seorang pria dengan kecerdasan yang tinggi, pesona, dan masa lalu yang
misterius. Dia menjelajahi langit Ivalice dengan patnernya (Fran) dalam
mencari harta karun. Balthier bukanlah seorang bajak udara biasa, masa
lalunya terselubung dengan misteri dan ia pernah meninggalkan sebuah
kebebasan yang dianggap sebagai kehormatan baginya. Dan Balthier
bukanlah karakter yang gampang ditebak dengan hanya beberapa penjelasan
kalimat saja.
Lahir di 684 Old Valendian, Balthier adalah anak ketiga dari Dr Cid.
Pada usia enam belas tahun, ia diangkat menjadi Hakim Archadian,
meskipun tidak diangkat menjadi Hakim Magister. Enam tahun sebelum
permainan alur cerita, setelah ayahnya kembali dari Giruvegan, ia
menyadari bahwa kewarasan ayahnya itu perlahan-lahan mulai memudar,
karena ayahnya sering berbicara sendirian. Hubungan mereka semakin
renggang, dan akhirnya Ffmran tidak tahan melihat ayahnya lagi. Ditambah
dengan Archadia yang semakin agresif mengincar negara lain. Hal itu
membuat Ffmran memutuskan untuk meninggalkan jabatannya sebagai Hakim
dan melarikan diri, mencuri kapal tempur prototipe baru sebagai sarana
untuk melarikan diri dari Archades. Sejak saat itu ia pergi mengucilkan
diri dan memperbaharui kapalnya yang dicuri, sehingga tidak mirip lagi
dengan desain asli dan menamakannya Strahl.
Setelah itu ia menggunakan nama Balthier sebagai nama samaran untuk
membantu menghilangkan ikatan dengan Archades. Dan selama itu juga ia
telah berpartnership dengan Fran, meskipun didalam game tersebut tidak
dijelaskan secara spesifik kapan, dimana atau bagaimana.
Balthier masuk ke dalam cerita utama ketika Vaan sedang mencuri barang
dari Royal Palace Rabanastre. Melihat pencuri muda itu mencuri Goddess
Magicite, Balthier menuntut agar Vaan menyerahkannya kepada Balthier.
Sebelum Balthier mengambil Goddess Magicite, Ifrit menyerang, membuat
Balthier melarikan diri dengan Vaan. Selama pelarian mereka, hover milik
Fran jatuh ke Garamsythe Waterway, dan mereka terpaksa bekerja sama.
Setelah kekalahan Vayne, sementara Vaan dan lainnya telah pergi,
Balthier dan Fran tertinggal dibelakang untuk menyalakan Bahamut dan
membawanya pergi dari Rabanastre agar tidak hancur diatas Rabanastre.
Meskipun dia berhasil, Balthier dan Fran percaya pasti mereka akan mati
dalam kecelakaan. Setelah setahun kemudian Balthier mengambil Strahl
dari Vaan dan Penelo, dan meninggalkan Ashe sebuah catatan dan cincin,
yang telah dipinjamkan sebagai pembayaran atas jasa-jasanya dalam cerita
sebelumnya. Di catatan yang di tinggalkan Balthier untunk Ashe berisi
bahwa Balthier akan pergi ke Cache of Glabados di Istana Bervenia, dan
berharap bahwa Vaan dan Penelo dapat ikut bergabung pergi kesana.
Didalam cerita ini sendiri Balthier mempunyai hubungan istimewa dengan Fran, meski itu hanya partnership.
Merchandise
Merchandise model Balthier sangat banyak beredar di pasaran , bagi para
penggemar Balthier tidak usah khawatir akan kehabisan, karena didalam
FFXII ini Balthier cukup menarik perhatian para penggemar FFXII.
Fran
"I have discarded Wood and village. I
won my freedom. Yet my past had been cut away forever. No longer can my
ears hear the Green Word. This…solitude, you want, Mjrn?"
Fran merupakan satu-satunya Main Playable Character yang bukan berasal
dari ras Hume. Ia merupakan penduduk asli Eruyt Village, desa tempat
tinggal rasa Viera, namun pergi dari sana kurang lebih sejak 50 tahun
yang lalu untuk berkelana di Ivalice. Viera yang umurnya tidak diketahui
dengan pasti ini memiliki dua orang saudara kandung, Jote dan Mjirn.
Dalam pengembaraannya, ia bertemu dengan Balthier dan menjalin hubungan
sebagai rekan kerja. Fran merupakan pemberi bantuan yang sangat baik
bagi Balthier karena ia ahli dalam banyak bidang, terutama dalam urusan
senjata dan mesin. Ia dipercaya untuk mengurus Strahl, Airship milik
Balthier.
Pertemuan pertama Fran dengan Vaan terjadi pada saat even pencurian
Goddess’ Magicite di Royal City of Rabanastre yang dilakukan oleh Vaan.
Saat itu Balthier sedang bersamanya mengendarai Hoverbike. Goddess’
Magicite menyerap seluruh energi kendaraan tersebut dan mengakibatkan
mereka bergabung untuk melarikan diri dengan berjalan melewati
Garamsythe Waterway.
Personality
Tidak banyak berbicara kecuali diperlukan merupakan salah satu ciri
khasnya. Viera yang memiliki banyak keahlian ini merupakan orang yang
bijaksana, di mana hal-hal yang ia katakan mengandung makna yang dalam.
Meskipun terlihat kalem, Fran sebenarnya memiliki sense humor yang cukup
baik.
Meskipun bekerja bersama Balthier, pertemuan pertama Fran dengannya
tidak pernah diceritakan di dalam gamenya, termasuk seri Revenant Wings.
Hubungan mereka hanyalah sebatas rekan kerja profesional, meskipun
terkadang ada perkataan atau adegan tertentu yang menujukkan lebih dari
sekedar rekan kerja. Salah satu adegan dalam Revenant Wings menunjukkan
Fran yang berkata bahwa cara Balhtier merayunya ‘berbeda’ dengan Tomaj
yang menggunakan hadiah dan bunga.
In Battle
Sebagai seorang viera, Fran memiliki status yang bisa dikatakan merata.
Status Magic-nya adalah kedua terendah setelah Balthier. Vitality yang
dimilikinya adalah yang kedua terendah setelah Basch. Strength yang
dimilikinya juga yang kedua terendah setelah Penelo.
Meskipun memiliki MP yang cukup tinggi dibandingkan para karakter pria,
MP yang ia miliki adalah yang paling rendah dari seluruh karakter
wanita. Hal ini bisa diatasi dengan cara mempelajari Quickening yang ia
miliki secepatnya.
Status Development
Berdasarkan karakteristi statusnya, Fran cocok menggunakan Green Magick,
karena tidak ada pengaruh dari status Magic sehingga ia dapat menjadi
support yang baik di samping sebagai penyerang.
Initial Equipments
Ketika bergabung untuk yang pertama kalinya dengan party, Fran memiliki
senjata default berupa bow. Untuk armor, ia didesain menggunakan Light
Armor sebagai Default armornya. Hal ini didukung dengan License awalnya
yang berupa Bows dan Light Armors telah terbuka dari awal.
Catatan:
- Setelah player mengcast Magick sebanyak 200 kali, Sprite dari Fran
akan muncul di dalam Sky Pirate Den dan player akan mendapat gelar
Spellsinger. Sprite tersebut berasal dari Revenant Wings.
- Selain di serial Final Fantasy XII, Fran juga muncul di game Itadaki Street Mobile dan juga Dragon Quest.
- Pengisi suara Fran untuk versi Jepang (Rika Fukami) adalah pengisi suara untuk Sailor Venus dari serial Sailor Moon.
- Meskipun memiliki senjata default berupa bow dan merupakan ras Viera,
Fran adalah karakter yang memiliki Speed terendah dibandingkan karakter
lainnya.
Basch
Basch sebenarnya diplot menjadi tokoh utama pada pada FF 12. Tapi
dijelaskan oleh tim FF 12 kalau tokoh utama yang bertipe “strong man in
his prime” seperti pada Vagrant Story ternyata tidak begitu popular dan
disukai oleh fans. Sehingga Basch harus merelakan posisi karakter utama
pada Vaan yang lebih feminim. Saya pribadi lebih setuju kalau Basch yang
mengisi peran utama dibanding Vaan. Karena Basch mempunyai cerita latar
belakang yang lebih menarik dan kompleks dibanding Vaan. Desainer Basch
masih tetap Akihiko Yoshida.
Debut
Basch adalah kapten dari Order of the Knights Dalmasca. Basch merupakan
kapten yang paling disegani karena prestasinya yang tinggi dan kapten
yang tegas namun juga baik hati. Basch berbeda dengan kapten-kapten
lainnya yang dipilih dari kalangan bangsawan, karena Basch berasal dari
kalangan rakyat biasa.
Sewaktu Archadia menyerang Nabradia, Basch mendampingi suami putri Ashe
yaitu pangeran Rasler. Sayangnya Basch tak mampu melinduni pangeran
Rasler dari panah yang menembus dadanya…Setelah kegagalan tersebut,
Basch bersama pasukan Dalmasca dan Nabradia lainnya berniat menolong
Raja Raminas. Namun usahanya pun gagal karena pihak musuh sudah datang
terlebih dahulu dan membunuh Raja Raminas. Lebih parahnya lagi, Basch
dijadikan kambing hitam sebagai pembunuh Raja Raminas alias pengkhianat.
Basch pun dihukum di dungeoun Nalbina selama 2 tahun. Sampai akhirnya
datang Vaan, Balthier, dan Fran yang juga tertangkap dan ingin
meloloskan diri dari sana. Mereka lalu membebaskan Basch namun tetap
bersikap waspada karena mengetahui Basch adalah seorang pengkhianat.
Namun Basch tetap memegang kesetiaannya pada kerajaan Dalmasca, telebih
lagi setelah menemui Putri Ashe. Nantinya Basch akan menjadi anggota
Putri Ashe dan yang lainnya dalam mengalahkan kerajaan Archadia.